Kamis, 26 April 2012

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Kelompok 9 :


1. Coba jelaskan persinggungan antara teknologi dan pendidikan !

               Teknologi berperan sebagai sumber informasi seperti situs – situs pengetahuan dan sebagai pendukung dalam perbandingan pendidikan antara satu negara dengan negara yang lainnya. Adapun beberapa fasilitas dalam teknologi, seperti internet yang menyediakan jasa pendidikan online (home schooling).  Oleh karena itu, semakin canggih perkembangan teknologi maka akan meningkatkan kualitas pendidikan. Akan tetapi, dengan pesatnya perkembangan teknologi juga dapat menurunkan kualitas pendidikan, tergantung bagaimana siswa mengarahkan penggunaannya. Contohnya dengan adanya internet, siswa akan dengan mudah mengakses dan mendapatkan banyak informasi baru. Namun, siswa juga dapat melakukan tindakan kriminal seperti hacker dan kecanduan game online.

2. Coba bandingkan yang anda baca dibuku tentang standar untuk murid yang “melek teknologi” dengan pendidikan di medan (masa sekolah) !

  • Pra  Taman kanak – kanak – Grade 2

Berdasarkan buku yang kami baca, anak – anak pada usia ini sudah harus diperkenalkan hardware komputer dan menggunakan sumber daya teknologi. Akan tetapi berdasarkan pendidikan di medan, anak – anak pada usia ini masih cenderung untuk bermain, diajarkan mewarnai, membaca dan menulis. Namun, adapula beberapa sekolah yang sudah menyediakan fasilitas teknologi seperti komputer.
  • Grade 3 – Grade 5

Berdasarkan buku yang kami baca, anak – anak pada usia ini sudah mulai menggunakan beberapa sumber daya teknologi, seperti kalkulator, multimedia, alat presentasi dan sumber daya online (seperti email, diskusi online, dan web). Sedangkan berdasarkan pendidikan di medan , anak – anak pada usia ini masih belum menggunakan email maupun diskusi online, akan tetapi murid sudah menggunakan web dalam proses penyelesaian tugas, contohnya search engine : yahoo, google, dan sebagainya.
  •  Grade 6 – Grade 8

Berdasarkan buku yang kami baca, anak – anak seusia ini sudah menggunakan teknologi secara lebih maksimal dan efektif, seperti menggunakan hardware dan software serta mengembangkan potensi diri. Sedangkan berdasarkan di medan, anak – anak seusia ini sudah menggunakan beberapa software dalam teknologi seperti photoshop, coreldraw, email, jejaring sosial, dan online shop sehingga dengan begitu mereka dapat mengaplikasikan kemampuan yang mereka miliki melalui teknologi tersebut.
  • Grade 9 – Grade 12

Berdasarkan buku yang kami baca, anak – anak pada usia ini sudah menggunakan informasi online secara rutin dan memanfaatkan sarana teknologi untuk hidup secara praktis. Sedangkan berdasarkan kenyataan di medan, anak – anak pada usia ini hanya menggunakan teknologi untuk mencari kesenangan.

3. Apakah yang dimaksud dengan ubiquitous computing? Lalu, berikan pandangan tentang pernyataan tersebut!

                Ubiquitous computing merupakan generasi ketiga yang menekankan pada distribusi komputer ke lingkungan, bukan ke personal yang mana memungkinkan manusia dapat berinteraksi dengan komputer secara terus – menerus dimana saja, kapan saja dan dalam kondisi apapun. Ubiquitous computing berbeda dengan realitas virtual dimana pada umumnya ubiquitous computing memaksa komputer eksis di dalam dunia manusia, sedangkan realitas virtual menempatkan orang yang eksis di dalam dunia yang diciptakan komputer.
                Menurut pandangan kami, dalam periode ubiquitous computing ini, teknologi akan sangat mudah dan murah untuk diakses oleh khalayak ramai, sehingga manusia dapat memanfaatkan teknologi tanpa dibatasi oleh lokasi.

 daftar pustaka :
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua) (h 492-505). Jakarta: Prenada Media
Group

Sabtu, 07 April 2012

Psikologi Sekolah

KEDUDUKAN PSIKOLOGI SEKOLAH DALAM ILMU PSIKOLOGI
            Psikologi Sekolah adalah bidang yang menerapkan prinsip-prinsip psikologi klinis dan psikologi pendidikan dengan diagnosa pengobatan pada anak-anak dan  remaja, perilaku dan masalah belajar. Pada dasarnya psikologi sekolah memiliki kedudukan yang penting karena psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak tersebut. Psikologi sekolah dapat melakukan penilaian psikologis dan memberikan bimbingan dan konseling baik untuk anak dan keluarga.
PERBEDAAN PSIKOLOGI SEKOLAH DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
            Psikologi pendidikan merupakan gabungan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori yang ada dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi pendidikan. Tujuan mempelajari psikologi pendidikan adalah untuk mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah.
            Psikologi sekolah adalah salah satu bidang dari beberapa bidang psikologi pendidikan. Tujuan adanya psikologi sekolah adalah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
FUNGSI SEKOLAH SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
            Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau mentransmisi kebudayaan, di antaranya nilai-nilai nenek moyang kepada generasi muda. Dalam fungsi ini sekolah itu konservatif dan berusaha mempertahankan status quo demi kestabilan politik, kesatuan dan persatuan bangsa. Di samping itu, sekolah juga mendidik generasi muda agar hidup dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini sekolah merupakan agent of change atau lembaga pengubah. Sekolah mempunyai fungsi transformatif, setidak-tidaknya sekolah harus dapat mengikuti laju perkembangan agar bangsa jangan ketinggalan dalam kemampuan dan pengetahuan dibanding dengan bangsa-bangsa lain. Untuk itu, kurikulum harus senantiasa mengalami pembaruan dan perubahan.
            Dalam kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sekolah me-megang peranan penting sebagai agent of change untuk membawa perubahan-perubahan sosial, akan tetapi dalam norma-norma sosial, seperti keluarga, agama, filsafat bangsa, sekolah cenderung untuk mempertahankan yang lama dan dengan demikian mencegah terjadinya perubahan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.
                                                                                                   
METODE YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM SISTEM PENGAJARAN DISEKOLAH
1.       Metode Belajar Ceramah (Preaching Method)
            Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan atau penuturan secara lisan oleh guru terhadap peserta didik. untuk dapat menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat - alat bantu seperti gambar - gambar dan yang paling utama adalah bahasa lisan.
2.      Metode Kerja Kelompok
            Cara mengajar dimana siswa yang didalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok.
3.      Metode Penemuan (Discovery)
            Proses mental  siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses mencerna, mengerti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan menarik kesimpulan.
4.      Metode Diskusi
            Metode ini merupakan interaksi antar siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisa, memecahkan masalah, menggali, atau memperdebatkan topik permasalahan.
5.      Metode Tugas dan Resitasi
            Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dibeikan karena dianggap materi pelajaran terlalu banyak sementara waktu yang dimiliki sedikit. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas.
6.      Metode Latihan
            Metode ini  disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik            untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Metode ini dapat digunakan juga           untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan , kesempatan dan keterampilan.
7.      Metode Pemecahan Masalah
            Metode ini dikenal sebagai Metode Brainstorming merupakan metode yang   merangsang berpikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat            yang disampaikan oleh siswa. Metode ini dapat dilaksankan pabila siswa telh berada            pada tingkat yang lebih tinggi dengan prestasi yang tinggi pula.
8.      Metode Studi Kasus
            Metode ini berbentuk penjelasan tentang masalah kejadian, atau situasi tertentu ,     kemudian siswa ditugasi mencari alternative pemecahannya. Metode ini dapat   dikembangkan atau diterapkan pada siswa, manakala  siswa memiliki pengetahuan awal tentang masalah ini.
9.      Metode Insiden
            Metode ini mirip dengan metode studi kasus akan tetapi siswa dibekali dengan data             dasar yang tidak lengkap tentang suatu kejadian atau peristiwa.
10.   Metode Praktikum
            Metode ini dapat dilakukan kepada siswa setelah guru memberikan arahan , aba-aba            petunjuk.
11.    Metode Proyek
            Metode ini merupakan pemberian tugas kepada semua siswa untuk dikerjakan secara             individual/kelompok. Siswa dituntut untuk mengamati, membaca, meneliti, dan        kemudian siswa dimintakan untuk membuat laporan dari tugas yang diberikan kepadanya dalam bentuk makalah. Metode ini bertujuan membentuk analisis siswa
12.   Metode Bermain Peran
            Metode ini adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan    dan penghayatan anak didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dus siswa atau     lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai    dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka.
13.   Metode Seminar
            Merupakan  kegiatan belajar sekelompok siswa untuk membahas topik, masalah       tertentu. Setiap anggota kelompok seminar dituntut agar berperan aktif dankepada     mereka dibebankan tanggungjawab untuk mendapatkan solusi dari topic, masalah yang dipecahkannya. Guru bertindak sebagai nara sumber. Tidak jarang seminar            melahirkan rekomendasi dan resolusi.
14.   Metode Eksperimen
            Metode ini  adalah metode pemebrian kesempatan kepada siswa perseorangan dan kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
15.   Metode Karya Wisata
            Ialah Suatu cara  penguasaan bahan pelajaran oleh para siswa dengan jalan   membawa mereka langsung ke objek yang terdapat diluar kelas atau dilingkungan             kehidupan  nyata.
PERMASALAHAN YANG TERJADI DI SEKOLAH DAN SOLUSI PEMECAHAN MASALAH
1.       Tawuran Antar Pelajar
            Tawuran merupakan perilaku anarki berkelompok antar kelompok remaja yang          biasanya berawal dari masalah yang sepele. Pemicu tawuran seringnya karena rasa         emosi remaja yang masih labil hingga sulit untuk dikontrol ketika dihadapkan pada        tantangan. Selain itu, kesetiakawanan juga sering menjadi alasan mengapa pelajar        melakukan tawuran.
2.      Bullying
            Sedikitnya ada 2 masalah utama dibalik terjadinya bullying di sekolah : Penampilan,             dan Status sosial. Pelaku bullying (disebut “Bully”) selalu memilih target / korban dari kalangan teman yang menurut mereka tidak cocok untuk bergaul bersamanya. Hal ini bisa karena penampilan, sifat (misalnya pemalu, pendiam), ras, agama, atau suku. Dan pilihan target akan jatuh pada individu yang menurut mereka inferior atau di bawah strata mereka. Bullying dapat terjadi secara fisik, psikologis, verbal, maupun seksual. Secara fisik contohnya dengan dipukul, dicubit, didorong, dan dijegal. Secara psikologis misalnya dipermalukan di depan umum, dipanggil dengan nama cemoohan, dihasut, dan difitnah. Secara verbal contohnya dicaci maki langsung, diteror (baik melalui telepon, sms, atau email). Secara seksual bisa terjadi dari yang paling ringan dicolek-colek.
Disekolah perselisihan bisa terjadi antara:
            1. Siswa dengan siswa
            2. Guru dengan guru
            3. Orang tua dengan guru
            4. Guru dengan pimpinan (kepala sekolah)
Cara penyelesaian masalah menurut subyek yang berselisih, dengan :
   Siswa
-         Bicara langsung ke orang yang mengganggu, minta bantuan teman jika diperlukan.
-         Katakan kepada teman yang mengganggu “Stop! saya tidak suka kamu berbuat seperti itu!”
-         Acuhkan (pergi dari orang yang mengganggu serta lakukan kegiatan untk menghindar)
-         Cari bantuan dari orang yang mau mendengar dan membantu (guru kelas , guru BP atau orang tua)
   Orang tua siswa
-         Buatlah janji dengan pihak yang berkepentingan, tuliskan apa yang menjadi masalah, bicarakan masalah dengan guru serta harapan apa yang di inginkan.
   Guru
-         Identifikasikan masalah anda
-         Bicarakan dengan rekan sekerja mengenai masalah anda
-         Mintalah rekan kerja anda untuk bersikap obyektif
-         Adakan pendekatan dengan orang yang mempunyai masalah dengan anda lalu gunakan pernyataan “saya” untuk menggambarkan bagaimana perasaan anda untuk kemudian memudahkan anda dan rekan kerja bekerja dengan penuh harmonis dan kerja sama di masa mendatang.
FUNGSI DAN PERAN PSIKOLOG SEKOLAH DAN PERLUNYA PSIKOLOG SEKOLAH
Peran Psikolog Pendidikan :
 
            Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal : 

-         Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
-         Mengembangkan dan mendukung program pengelolaan terapi dan perilaku.
-         Merancang dan mengembangkan kursus untuk orang tua, guru dan lain-lain yang terlibat dengan pendidikan anak-anak dan remaja pada topik-topik seperti bullying
-         Merancang dan mengembangkan proyek-proyek yang melibatkan anak-anak dan kaum muda
-         Menulis laporan untuk membuat rekomendasi formal tentang tindakan yang akan diambil, termasuk pernyataan formal
-         Menasihati, negosiasi, membujuk dan mendukung guru, orang tua dan profesional pendidikan lainnya
-          Menghadiri konferensi kasus yang melibatkan tim multidisipliner tentang cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan sosial, emosional, perilaku dan pembelajaran anak-anak dan kaum muda dalam perawatan mereka.
-         Melakukan penelitian aktif.
-         Merumuskan intervensi yang berfokus pada penerapan pengetahuan, keterampilan dan keahlian untuk mendukung inisiatif lokal dan nasional.
-         Mengembangkan tes pendidikan
-         Evaluasi program pendidikan. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
-         Konsultasikan sekolah untuk melaksanakan pengajaran dan pengujian perubahan
-         Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
Peran Psikolog Sekolah : 
1.       Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa. 
2.      Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental. 
3.      Menilai dan mengevaluasi berbagai masalah yang berkaitan sekolah dan aset anak dan remaja di sekolah yang ditugaskan.  
4.      Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan.Terlibat dalam pencegahan krisis dan layanan intervensi.
5.      Dapat melayani satu atau beberapa sekolah di daerah sekolah atau bekerja untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat dan / atau dalam lingkungan universitas.
Peran psikolog sekolah dengan siswa untuk: 
-         Memberikan konseling, pengajaran, dan pendampingan bagi mereka berjuang dengan masalah sosial, emosi, dan perilaku 
-         Meningkatkan prestasi dengan menilai hambatan belajar dan menentukan strategi instruksional terbaik untuk meningkatkan pembelajaran
-         Mempromosikan kesehatan dan ketahanan dengan memperkuat komunikasi dan keterampilan sosial, pemecahan masalah, manajemen kemarahan, self-regulasi, penentuan nasib sendiri, dan optimisme
-         Meningkatkan pemahaman dan penerimaan beragam budaya dan latar belakang
HAL – HAL YANG DIBERIKAN DALAM KAITANNYA DALAM LAYANAN PSIKOLOG SEKOLAH
PROGRAM INTEGRATIF
            Program ini ditujukan untuk sekolah berupa paket lengkap Layanan Konsultansi Psikolog Sekolah berupa program asesmen, konseling, seminar dan pelatihan lengkap untuk siswa, guru dan orangtua selama 2 tahun berturut-turut. Program ini  dapat disesuaikan dengan jenjang sekolah (TK-SD-SMP-SMA) dan jumlah siswa yang ada di tiap sekolah. Pembayaran untuk program ini dapat dilakukan dalam dua termin (setahun sekali). Program Integratif ini terdiri dari Tiga Paket.
[Paket Jenius]
    Terdiri atas layanan:                                                   
·         Psikotes siswa Semi Individual/ Klasikal (2x/2thn)
·         Psikotes siswa Individual (2x/2thn), 
·         Konseling Siswa (8/2thn),
·         Pelatihan Guru (2x/2thn),
·         Konseling Guru (4x/2thn),
·         Seminar Parenting Skills Untuk orangtua (2x/2thn)
·         Pengarsipan Psychological Record siswa dan Guru (1 berkas/org)
 [Paket Superior]
·         Psikotes Semi Individual  (2x/2thn)
·         Psikotes Individual Pemetaan (2x/2thn)
·         Konseling siswa (8x/2thn)
·         Outbound Training untuk siswa (2x/2thn)
·         Psikotes Klasikal Guru (1x/2thn)
·         Konseling Guru (4x/2thn)
·         Team Building dan Pelatihan Guru (1x/2thn)
·         Parenting Skills Untuk orangtua (2x/2thn)
·         Pengarsipan Psychological Record siswa dan Guru (1 berkas/org)
[Paket Gifted]
Paket Bebas Pilih layanan Psikologi selama dua tahun dengan minimal 3 program layanan/ 2 tahun, dengan harga paket yang lebih menguntungkan.
PERBEDAAN ANTARA PSIKOLOG SEKOLAH, PSIKOLOG PENDIDIKAN, DAN GURU BK
Psikolog sekolah adalah psikolog yang mengkhususkan diri pada dunia sekolah. Biasanya psikolog sekolah berperan dalam pengaturan kelas yang berhubungan dengan psikologis siswa juga guru. Psikolog sekolah juga bisa memberikan penilaian intelegensia guru, inovasi guru, dalam mengajar, dan lain sebagainya. Seorang psikolog sekolah harus bisa dekat dengan siswaataupun guru yang secara tidak langsung juga berhubungan dengan orang tua siswa. Karena peran psikolog sekolah juga memantau bagaimana prestasi siswa, kelakuan, dan motivasi siswanya. Tetapi yang perlu diingat psikolog sekolah berbeda dengan guru BK. Guru BK biasanya bertugas pada siswanya saja dan dilindungi oleh undang-undang karena memiliki label guru, sedangkan psikolog sekolah lebih sedikit luas cakupannya dan juga psikolog adalah sebuah profesi yang di wajibkan memiliki profesionalisme lebih baik. Jadi sudah jelas lah psikolog pendidikan dan psikolog sekolah memiliki peran yang berbeda namun mungkin memiliki tujuan yang sama yaitu agar dunia pendidikan semakin baik. 
Psikolog (termasuk psikolog pendidikan) adalah seorang sarjana psikologi yang telah menjalani pendidikan profesi dan berhak membuka praktek, termasuk praktek konseling, namun tidak berkompeten mengeluarkan resep obat. Psikologi mempelajari perilaku manusia secara umum dan terbagi atas enam bidang, yaitu Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikologi Klinis dan Psikologi Eksperimen.
Konselor (guru BK) adalah seseorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN). Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tetapi juga merambah pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.
Sumber :

Kamis, 05 April 2012

Anak Prasekolah ? Gimana tuh Cirinya ?


Kelompok :

Anak Prasekolah

Anak prasekolah adalah anak-anak yang belum memasuki usia/masa sekolah. Kali ini mari kita bicarakan tentang ciri-ciri anak prasekolah.
Yaitu meliputi :
- Ciri Fisik
- Ciri Sosial
- Ciri Emosional
- Ciri Kognitif

Oke, kita mulai dari ciri fisik dulu ya, ini dia :
a.      Fisik anak prasekolah umumnya bergerak aktif. Karena mereka telah memiliki penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
b.      Membutuhkan istirahat yang cukup.
c.       Otot-otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum bisa melakukan kegiatan yang rumit seperti misalnya, mengikat tali sepatu.
d.      Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih kurang sempurna.
e.      Walaupun tubuh anak lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak (soft). Hendaknya berhati-hati bila anak berkelahi dengan teman-temannya, sebaiknya dilerai, sebaiknya dijelaskan kepada anak-anak mengenai bahannya.
f.        Walaupun anak lelaki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak lelaki apabila ia tidak terampil, jauhkan dari sikap membandingkan anak lelaki-perempuan, juga dalam kompetisi ketrampilan seperti apa yang disebut diatas.

Ciri sosial :
a.      Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b.      Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi secara baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti-ganti.
c.       Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.

Ciri emosial :
Anak prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut. Iri hati pada anak prasekolah juga sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru.

Ciri kognitif :
a.      Anak mulai belajar problem solving
b.      Anak mulai merasa ingin tau banyak hal
c.       Mulai bisa mengambil ide
d.      Mulai terampil berbahasa

Demikianlah beberapa ciri anak-anak pada masa prasekolah.


Daftar Pustaka :